Written By Huinestfend on Friday 3 February 2012 | 17:53


Dilema

Mengekang itu kuat, sangat erat dan tak terlepaskan, kini ia menjadi dilema bagiku antara janji dengan seribu hati. Goyang penopangku, tapi fahami kekuatan diri tak serapuh ranting kering yang tak ada arti.

Apakah bayangan semu yang menerpa wajah hingga ciut? Ataukah hanya mimpi sepanjang tidur saat terbangun ia akan pergi? Tidak. Dia pasti, dia realita dan dia itu fakta.

Menitinya penuh semangat, biarpun langkah ku sempit, Lumpur, batu, tanah liat sedang menyisakan jejak kaki. Namun apa peduliku, menjerir? Sembunyi agar itu tiada? Ataukah kulawan biarpun dengan yang mengulai?

Kondisi mengatakan jangan, tapi hati mengatakan iya, dilanjutkan. Saying, sangat disayangkan rasa perih menyayati, huluan yang pasti sebrang menanti, lewat ku tak bertiti, berdiri ku sungguh tak berarti, apa mungkin mengikuti arah mata angin bukan jalan sesaat? Melangkah walaupun bentang waktu yang meluas….. ajaib jika waktu ku akan bersamanya

0 comments :

Post a Comment

Kebebasan yang kami berikan adalah komentar pengunjung tidak terbatas, selagi menghormati SARA. kesan dan saran sangat kami butuhkan, karena melalui media blogspot ini, pengguna bermaksud ingin memberikan apa-pun informasi yang harus diketahui publik. atas kunjungannya, pengguna ucapkan terima kasih....

Popular Posts